Jika Kematian Kita Berada di Luar Angkasa

Bumi Tempat istimewa di alam semesta

di mana segala peradaban leluasa menikmati kebebasannya.

Tempat yang aman dan nyaman bagi umat manusia

untuk membuka dan menutup mata.

Dengan berbagai macam teknologi yang terus berkembang tanpa henti,

gagasan perjalanan ke luar angkasa memunculkan berbagai pertanyaan

yang sudah tidak asing lagi bagi kita.

Contohnya: seperti apakah kehidupan di Mars?

Akankah kita menemukan bentuk-bentuk kehidupan lain?

Bagaimana nasib galaksi kita di masa depan?

Dan pertanyaan-pertanyaan lain

yang muncul setiap harinya.

Sekarang coba pejamkan matamu.

Bayangkan jika kamu hanya memakai baju kaos

dan sedang melayang-layang dalam kegelapan dan kehampaan luar angkasa.

Apa yang akan terjadi?

Sisa hidupmu akan menjadi sangat singkat

yaitu kurang dari 2 menit.

Selama 2 menit itu,

tubuhmu akan terus menerus membengkak

akibat tidak adanya tekanan udara.

Seketika itu kamu dihadapkan pada 2 pilihan:

(1) Menahan nafas

(2) Atau menghembuskan nafas sebanyak-banyaknya

sambil menunggu bantuan datang.

Mana yang akan kamu lakukan?

Jika kamu menahan nafas,

udara di paru-parumu akan terus mengembang hingga paru-parumu pecah.

Jika kamu menghembuskan nafas sebanyak-banyaknya,

kamu masih punya kesempatan untuk tetap hidup.

Namun tanpa kamu sadari,

radiasi kosmik perlahan-lahan mulai membakar kulitmu.

Dalam kurun waktu 2 menit tersebut, jika bantuan tidak kunjung datang,

hidupmu cukup berakhir sampai di sini.

Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?

Bukankah tidak ada udara,

jamur,

bakteri,

ataupun serangga yang hidup di luar angkasa yang mampu mengurai jasadmu?

Sebagai gantinya,

(1) jasadmu akan membeku

(2) atau menjadi mumi

Nah,

hal lain akan terjadi jika kamu mati di luar angkasa dengan memakai spacesuit

atau pakaian luar angkasa.

Maka kondisi jasadmu tidak akan jauh berbeda

dengan kematian di Bumi.

Artinya, jasadmu tetap mengalami proses pembusukan oleh bakteri.

Kenapa bisa?

Karena spacesuit yang kamu kenakan masih berisi sisa udara

yang kamu hembuskan sebelum kematian menjemput.

Keberadaan udara tersebut sangat menunjang proses pembusukan.

Nah, inilah kemungkinan yang akan terjadi pada manusia

saat mengalami kematian di luar angkasa.

Dan jika kalian menemukan kemungkinan-kemungkinan lain,

silakan tulis pada kolom komentar.