Jangkrik yang umum ditemui di Indonesia adalah jangkrik jeliteng, jerabang, bering, gangsir, dan jangkrik upa. Jangkrik telah lama dikenal sebagai serangga penghasil bunyi yang oleh sebagian orang digunakan untuk mengusir tikus. Zaman dahulu jangkrik ba-nyak sekali ditemukan di tempat-tempat sampah dan pada bongkah-an-bongkahan tanah, tetapi saat ini jangkrik telah sulit ditemukan di alam karena banyak diambil untuk berbagai kepentingan, baik untuk pakan binatang piaraan seperti burung berkicau, ikan hias, dan lobster maupun untuk komoditas ekspor.
Picture by google |
- Sejarah dan Morfologi Jangkrik
- Manfaat dan Potensi Ternak Jangkrik
- Jenis-Jenis Jangkrik
- Perilaku dan Siklus hidup Jangkrik
- Lokasi dan Pembuatan Kandang Untuk Ternak Jangkrik
- Pemilihan dan Perawatan Jangkrik
- Pakan Alami dan Buatan untuk Ternak Jangkrik
- Peneluran dan Penetasan Jangkrik
- Pemanenan Ternak Jangkrik
- Proses Pemasaran dan Analisa Ekonomi Ternak Jangkrik
Usaha beternak jangkrik yang semula dilakukan hanya secara coba-coba, akhirnya melalui berbagai percobaan dan penelitian dapat ditemukan metode beternak yang mudah, praktis, dan dapat menghasilkan. Pada dasarnya beternak jangkrik tidak sulit untuk dilakukan dan bibitnya mudah diperoleh, baik dari alam maupun dari para peternak yang telah berhasil. Peternak yang sukses biasanya juga telah mempunyai persediaan telur baik untuk diternakkan lagi maupun untuk dijual.
Meskipun peternak jangkrik di Indonesia sudah banyak yang sukses namun kebutuhan jangkrik masih belum tercukupi dengan baik dan masih perlu ditingkatkan lagi terutama untuk menghasilkan produk yang lebih banyak lagi. Hal tersebut memberikan peluang bagi siapapun untuk menjadi peternak jangkrik baru yang sukses