Sampai saat ini yang masih menjadi kendala dalam pembibitan itik lokal adalah belum adanya hasil usaha pembibitan yang dapat menyediakan bibit komersial dalam jumlah yang banyak seperti pada ayam potong maupun ayam petelur. Oleh karena itu, pernyataan bahwa suatu jenis itik lokal lebih unggul dibanding itik lokal yang lain, boleh dikatakan masih sangat kondisional, yaitu tergantung dari asal masing-masing itik yang dibandingkan, serta daerah dimana dan oleh siapa itik-itik tersebut dikembangkan.
1. Itik Jawa
Itik Jawa |
Secara umum itik-itik lokal mempunyai bentuk yang mirip seperti: posisi berdiri tegak, bentuknya seperti botol dengan telur berwarna biru kehijau-hijauan. Itik tersebut biasanya gesit dan lincah.
Keadaan lingkungan serta kesenangan peternak akan warna dan bentuk tertentu menjadikan itik terseleksi, dan berkembang sesuai lingkungan daerahnya masing masing.
Ukuran tubuh dari masing-masing jenis menjadi berbeda, demikian pula penampilan fisik juga terdapat perbedaan. Sebagai contoh, Itik Magelang mempunyai ciri fisik yaitu terdapat "kalung" di lehernya, yaitu warna putih yang melingkar di leher, yang jarang terdapat di daerah lain, serta tubuhnya lebih besar.
Itik Turi, yang juga dikenal juga sebagai Itik Mataram, mempunyai proporsi tubuh lebih besar dibanding Itik Mojosari, lehernya lebih panjang, paruh lebih cembung, dan mata lebih besar. Namun demikian dalam perkembangannya, beberapa peternak antara satu daerah dengan daerah lain saat ini sudah tidak fanatik dengan itik daerahnya. Sebagai contoh, peternak Itik Tegal, banyak yang mengambil bibit itik dari Cirebon. Peternak di Bantul mengambil bibit di Mojosari, serta pembibit di Mojosari mengambil bibit di Tegal.
2. Itik Bali
Itik Bali |
3. Itik Alabio
Itik Alabio |
Ciri spesifik: badannya relatif besar dengan sikap berdiri tidak terlalu tegak. Paruh dan kaki berwarna kuning, baik jantan maupun betina. Warna bulu didominasi warna coklat keabuan dengan tutul agak kuning pada betina dan tutul hitam pada jantan di sekitar punggung. Ujung sayap berwarna biru kehijauan pada betina, sedangkan pada jantan biru jingga. Pada jantan bulu ekor berwarna hitam dengan beberapa helai mencuat ke atas. Puncak kepala berwarna hitam. Dengan tubuh yang besar, Itik Alabio mengkonsumsi pakan lebih banyak, sedangkan telurnya relatif kecil dibanding telur itik lainnya. Oleh karena itu, di wilayah lain, kurang disukai oleh peternak.
4. Itik Impor
Itik Khaki Campbell |
5. Itik Persilangan
Dalam jumlah yang masih minim, Itik silangan lokal di antaranya adalah Itik Ratu, yaitu silangan Itik Alabio dengan Itik Mojosari, dikembangkan oleh Balai Pembibitan Ternak Unggul Domba Kambing dan Itik Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor, juga telah mengembangkan itik silangan, yaitu antara Itik Tegal, Itik Alabio, dan Itik Khaki Champbell dengan berbagai variasinya. Itik persilangan diketahui memiliki produksi telur yang lebih tinggi dibanding itik lokal, tetapi sampai saat ini keberadaannya masih sulit ditemukan, karena masih dalam jumlah terbatas.